ARTIKEL MENGENAI PERAN DATA KEPENDUDUKAN BAGI MASALAH KESEHATAN TERTENTU

 

NAMA                                    : NI KEN AMARANILA ARDHANA RESWARI

NIM                                        : 2130023038

KELAS                                   : B / SEMESTER 2

MATA KULIAH                    : Dasar Kependudukan

DOSEN PENGAMPU           : Bapak Mursyidul Ibad, S.KM., M.Kes


" PENYAKIT ANEMIA PADA GENERASI Z, KHUSUNYA PADA REMAJA PUTRI "



Anemia merupakan masalah kesehatan yang sangat serius yang dapat mengganggu kesehatan generasi muda, termasuk generasi Z (Gen Z). Anemia terjadi karena adanya kemungkinan terlalu sedikit zat besi dalam darah, yang merupakan salah satu mineral yang penting untuk kesehatan. 

Penyebab anemia pada generasi Z di Indonesia antara lain konsumsi makanan yang tidak mencukupi, yang mengandung zat besi, dan tidak memiliki aktivitas fisik yang cukup.Aktivitas fisik yang cukup merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko anemia, karena aktivitas fisik dapat mengurangi stres dan mengurangi risiko terkena penyakit yang dapat menyebabkan anemia. 

Untuk mengatasi anemia, diperlukan penyuluhan mengenai anemia dan memberikan informasi tentang makanan yang mengandung zat besi yang cukup.Penyuluhan ini dapat dilakukan melalui media sosial, sekolah, atau acara lainnya. Dengan adanya penyuluhan ini, generasi Z dapat memahami tentang anemia dan mengurangi risiko terkena masalah ini.

Pada remaja putri, risiko meningkatnya masalah anemia perlu dicegah dengan melalukan penyuluhan mengenai anemia serta memberikan informasi tentang makanan yang mengandung zat besi cukup. 
Melalui penyuluhan ini, remaja putri dapat memahami tentang anemia dan mengurangi risiko terkena masalah ini.

Data menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia adalah 32% berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Litbangkes Kemenkes RI tahun 2018.

Hal ini menunjukkan bahwa tiga sampai empat dari sepuluh remaja putri di Indonesia menderita anemia.

Anemia terjadi akibat kondisi kekurangan zat besi (Fe) yang tidak hanya menjadi masalah bagi Indonesia tetapi juga banyak dialami negara-negara di Asia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia antara lain malnutrisi, baik karena defisiensi besi maupun karena kecacingan, serta kondisi sanitasi rendah dan akses terbatas ke air bersih. 

Anemia berisiko mempengaruhi kesehatan remaja, seperti gangguan pada kesehatan jantung, paru-paru, kehamilan, tumbuh kembang, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. 

Hal ini dapat menghambat perkembangan mereka untuk produktif, kreatif, dan berdaya saing di masa depan

Gejala anemia pada remaja putri umumnya meliputi:
  • Perubahan warna kulit menjadi lebih pucat badan lesu
  • Kurang konsentrasi
  • Mudah lelah
  • Lemah, lesu, lelah, letih, dan lunglai
  • Kelelahan
  • Pusing dan sakit kepala
  • Sesak nafas
Dengan adanya gejala ini, remaja putri dapat mengenalinya dan mengatasi masalah anemia dengan cara yang tepat.

dibawah ini akan dijelaskan, apa saja sih jenis anemia yang kerap terjadi pada remaja putri?

Jenis anemia yang sering terjadi pada remaja putri antara lain:

1. Anemia defisiensi besi
2. Anemia hemoragik

Anemia defisiensi besi, merupakan jenis anemia yang paling umum terjadi. Kondisi ini terjadi akibat tubuh kekurangan zat besi, yaitu komponen penting dalam darah.

Anemia hemoragik, merupakan jenis anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dan terjadi karena kemungkinan terlalu banyak darah yang hilang. 
Untuk mengatasi anemia, diperlukan penyuluhan mengenai anemia dan memberikan informasi tentang makanan yang mengandung zat besi yang cukup. 

Penyuluhan ini dapat dilakukan melalui media sosial, sekolah, atau acara lainnya. Dengan adanya penyuluhan ini, remaja putri dapat memahami tentang anemia dan mengurangi risiko terkena masalah ini.

Perbedaan antara anemia hemoragik dan anemia defisiensi besi pada remaja putri meliputi:

  • Penyebab :

Anemia hemoragik disebabkan oleh kekurangan zat besi dan terjadi karena kemungkinan terlalu banyak darah yang hilang.

Anemia defisiensi besi terjadi karena kekurangan cadangan zat besi, yaitu disebabkan karena asupan yang tidak mencukupi atau kehilangan darah secara lambat atau kronis. 

  • Gejala :

Gejala anemia hemoragik umumnya meliputi sesak nafas, pusing dan sakit kepala. 

Gejala anemia defisiensi besi umumnya meliputi perubahan warna kulit menjadi lebih pucat, badan lesu, kurang konsentrasi, dan mudah lelah. 

  • Penyebab kekurangan zat besi :

Anemia hemoragik disebabkan oleh kekurangan zat besi dan terjadi karena kemungkinan terlalu banyak darah yang hilang.

Anemia defisiensi besi terjadi karena kekurangan cadangan zat besi, yaitu disebabkan karena asupan yang tidak mencukupi atau kehilangan darah secara lambat atau kronis. 



Dampak anemia pada remaja putri antara lain:

  1. Penurunan imunitas
  2. Gangguan konsentrasi
  3. Penurunan prestasi belajar
  4. Mengganggu kebugaran dan produktivitas
  5. Memperbesar risiko kematian saat melahirkan
  6. Bayi lahir prematur dan berat badan bayi yang cenderung rendah
  7. Dampak buruknya terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktifitas

Dengan adanya dampak ini, remaja putri dapat mengenalinya dan mengatasi masalah anemia dengan cara yang tepat.


Cara mencegah anemia pada remaja putri termasuk:

1.Penyuluhan mengenai anemia dan memberikan informasi tentang makanan yang mengandung zat besi cukup

Penyuluhan ini dapat dilakukan melalui media sosial, sekolah, atau acara lainnya. Dengan adanya penyuluhan ini, remaja putri dapat memahami tentang anemia dan mengurangi risiko terkena masalah ini.

2. Makanan yang mengandung zat besi cukup 

Makanan yang mengandung zat besi cukup termasuk daging, tahu, tempe, kacang, dan buah-buahan yang merah. Makanan ini dapat membantu mengatasi anemia dan memperbaiki kesehatan remaja putri.

3. Aktivitas fisik yang cukup

Aktivitas fisik yang cukup merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko anemia, karena aktivitas fisik dapat mengurangi stres dan mengurangi risiko terkena penyakit yang dapat menyebabkan anemia. 

4. Pemeriksaan kesehatan secara berkala 

Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat membantu mengetahui kondisi kesehatan remaja putri dan mengatasi masalah anemia dengan cara yang tepat.

Dengan melakukan cara-cara ini, remaja putri dapat mengatasi anemia dan memperbaiki kesehatannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW MENGENAI SDGs

My Holiday