ARTIKEL MENGENAI PERAN DATA KEPENDUDUKAN BAGI MASALAH KESEHATAN TERTENTU
NAMA :
NI KEN AMARANILA ARDHANA RESWARI
NIM :
2130023038
KELAS :
B / SEMESTER 2
MATA KULIAH :
Dasar Kependudukan
DOSEN PENGAMPU :
Bapak Mursyidul Ibad, S.KM., M.Kes
" PENYAKIT ANEMIA PADA GENERASI Z, KHUSUNYA PADA REMAJA PUTRI "
- Perubahan warna kulit menjadi lebih pucat badan lesu
- Kurang konsentrasi
- Mudah lelah
- Lemah, lesu, lelah, letih, dan lunglai
- Kelelahan
- Pusing dan sakit kepala
- Sesak nafas
- Penyebab :
Anemia hemoragik disebabkan oleh kekurangan zat besi dan terjadi karena kemungkinan terlalu banyak darah yang hilang.
Anemia defisiensi besi terjadi karena kekurangan cadangan zat besi, yaitu disebabkan karena asupan yang tidak mencukupi atau kehilangan darah secara lambat atau kronis.
- Gejala :
Gejala anemia hemoragik umumnya meliputi sesak nafas, pusing dan sakit kepala.
Gejala anemia defisiensi besi umumnya meliputi perubahan warna kulit menjadi lebih pucat, badan lesu, kurang konsentrasi, dan mudah lelah.
- Penyebab kekurangan zat besi :
Anemia hemoragik disebabkan oleh kekurangan zat besi dan terjadi karena kemungkinan terlalu banyak darah yang hilang.
Anemia defisiensi besi terjadi karena kekurangan cadangan zat besi, yaitu disebabkan karena asupan yang tidak mencukupi atau kehilangan darah secara lambat atau kronis.
Dampak anemia pada remaja putri antara lain:
- Penurunan imunitas
- Gangguan konsentrasi
- Penurunan prestasi belajar
- Mengganggu kebugaran dan produktivitas
- Memperbesar risiko kematian saat melahirkan
- Bayi lahir prematur dan berat badan bayi yang cenderung rendah
- Dampak buruknya terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktifitas
Dengan adanya dampak ini, remaja putri dapat mengenalinya dan mengatasi masalah anemia dengan cara yang tepat.
Cara mencegah anemia pada remaja putri termasuk:
1.Penyuluhan mengenai anemia dan memberikan informasi tentang makanan yang mengandung zat besi cukup
Penyuluhan ini dapat dilakukan melalui media sosial, sekolah, atau acara lainnya. Dengan adanya penyuluhan ini, remaja putri dapat memahami tentang anemia dan mengurangi risiko terkena masalah ini.
2. Makanan yang mengandung zat besi cukup
Makanan yang mengandung zat besi cukup termasuk daging, tahu, tempe, kacang, dan buah-buahan yang merah. Makanan ini dapat membantu mengatasi anemia dan memperbaiki kesehatan remaja putri.
3. Aktivitas fisik yang cukup
Aktivitas fisik yang cukup merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko anemia, karena aktivitas fisik dapat mengurangi stres dan mengurangi risiko terkena penyakit yang dapat menyebabkan anemia.
4. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat membantu mengetahui kondisi kesehatan remaja putri dan mengatasi masalah anemia dengan cara yang tepat.
Dengan melakukan cara-cara ini, remaja putri dapat mengatasi anemia dan memperbaiki kesehatannya.
Komentar
Posting Komentar